Rabu, 21 Januari 2009















FLATLAND

Aksi Satu Roda

Di antara genre olahraga ekstrim BMX, Flatland-lah yang sebenernya paling adem. Tapi jangan salah, salah ngelakuin trik atau salah sepeda bisa cedera.

Flatland BMX sebenernya adalah genre dari olahraga BMX yang paling tua. Mungkin pas masuk ke Indonesia belum ada istilah Flatland. Dulu, sekitar tahun 80-an, para rider BMX sering banget menggelar pagelaran jalanan berupa akrobat trik jalanan dengan satu band sepeda. Waktu itu mungkin orang awam hanya ngeliatnya sebagai akrobat di atas sepeda.
Pada tahun 90-an akhir, serbuan BMX makin menggila. Kali ini berbarengan dengan pengaruh informasi tentang BMX dari Amrik dan Eropa. Sejak saat itu aneka merk sepeda impor dan ilmu BMX masuk dengan deras. Di berbagai
kota di Indonesia mulai mengenal genre BMX yang lain, seperti Vert, Dirt dan Street.
Kompetisi Vert yang memakai alat Bantu half pipe dan ramp mulai bergaung di awal tahun 2000. Pada saat itu ada sebuah kompetisi besar bertitel X Rush yang sukses mengumpulkan ratusan tim BMX dari berbagai pelosok
Jakarta dan daerah lain.
Sementara itu, ketika alat-alat itu makin mahal, anak-anak BMX lari ke jalanan mencari spot yang lebih menantang. Maka lahan-lahan tidur yang berbukit sering dipake anak-anak BMX yang lebih doyan main jumping di tanah alias dirt. Dulu, tempat favorit mereka ada di kawasan Pondok Indah. Sekarang, mereka lebih sering terlihat di belantara Bukit Senayan,
Jakarta.
Bagi mereka yang males main tanah, jalanan dengan segala fasilitasnya bisa dijadikan arena pula. Mereka inilah yang dikenal dengan Street BMX. Mereka menggunakan trotoar, anak tangga sampe pegangannya untuk menguji nyali di atas BMX.

SATU RODA
Bagaimana dengan Flatland?
Mereka tetep eksis. Soalnya modal mereka hanya jalanan rata, dan aksi keseimbangan. “Tapi di antara sport BMX yang lain, Flatland paling aman. Karena lebih mementingkan keseimbangan,” kata Dede, seorang juri Flatland BMX asal Grogol, Jakarta Barat.
Toh beda Flatland dan Street yang paling mendasar ternyata bukan terletak di lokasi permainannya. Melainkan di ciri triknya. Kalo Street BMX masih sah bila mempergunakan dua roda dalam beraksi, yang disebut Flatland adalah kalo kita masih menggunakan satu roda.
“Kalo dalam kompetisi Flatland, satu trik akan dianulir kalo dua rodanya sudah mendarat di tanah. Jadi selama ada satu ban belum mendarat, berarti dia disebut Flatland,” tambah Dede lagi.
Tapi jangan lantas menganggap olahraga ini jauh dari bahaya. Karena membutuhkan keseimbangan tingkat tinggi, Flatland membutuhkan kekuatan otot tangan, perut dan kecekatan kaki.
“Yah paling kalo cedera pas jatoh atau kaki kita kena pedal atau frame. Keseleo paling juga pergelangan tangan. Masih ringan sih daripada main street,” ujar David, seorang aktivis Flatland BMX yang juga aktif di Indoflat.com, situs forum komunikasi para rider Flatland lokal.
Dalam sebuah kompetisi Flatland, yang dinilai adalah banyaknya kaki menyentuh tanah (yang bisa mengurangi poin, RED), banyaknya trik yang dilakukan dalam waktu tertentu, tingkat kesulitan trik, orisinalitas, dan flow atau alur dari penampilan trik itu. Tentunya penilaian-penilaian ini sangat gede unsur subyektivitasnya. Dan untuk mempelajari tiap trik, tergantung kemampuan masing-maisng rider. Bebrapa trik bahkan bisa dikuasai dalam hitungan jam, beberapa lagi butuh bertahun-tahun untuk menguasainya.
Yang penting ada lahan rata, tentunya. (yorgi)

Di Mana Belajar Flatland?
Silakan datang, jangan segan!
1. Pelataran halaman Museum Sejarah Jakarta (Meseum Fatahillah), dekat Stasiun Kota Jakarta Utara.
2. Pekayon, Bekasi (Dekat Goro)
3. Kompleks Stadion Gelora Bung Karno Pintu XII, Senayan.
4. Mal Ambasador, Kuningan.
5. Warakas, Tanjung Priok (Dekat Pasar Ular)

2 komentar:

FarieZ Aditya mengatakan...

tu foto aslimu apa fotonya master BMX? kayaknya bukan kamu deh yang main BMXnya

FarieZ Aditya mengatakan...

tu yang main kamu apa bukan? kayaknya itu bukan fotomu deh